Selasa, 10 April 2012

Maaf, Saya Menyerah, Saya Bukan Lagi Sahabat (Anda)

Akhir-akhir ini, saya dibuat pusing dengan pikiran yang seharusnya tidak saya pikirkan (jika saya mau)..
Sebenernya, saya juga gak mau mikir ini, tapi entahlah..
Apa saya terlalu peduli ? Ahhh ~ Gak juga..

Apa sih arti sahabat ?
Apa hanya dia yang selalu ada untuk Anda dalam keadaan susah dan senang ?
Apa hanya dia yang selalu mengusap air mata Anda ketika Anda menangis ?
APa hanya dia yang selalu mengerti arti setiap kata yang Anda ucapkan ?
Saya rasa TIDAK !

Menurut saya..
Persahabatan itu baik dan benar, kalau setiap insan di dalamnya saling mendukung dan saling setia dalam keadaan apapun..
Kalau salah satunya "tidak saling", mungkin persahabatan itu tidak baik dan atau tidak benar pula..

Memang tidak ada teorinya tentang makna sebuah persahabatan, termasuk tata cara bersahabat..
Tidak ada buku panduan dan pedomannya, memang kan ?
Karena itu, hanya dengan hati persahabatan itu terasa tulus dan sempurna..
- Berbicara dengan hati
- Memberi solusi dengan hati
- Melakukan apapun juga dengan hati

Lalu bagaimana dengan kisah saya ini ~ (Saya = Anda)

Ketika Anda mempunyai seorang teman, bahkan telah menjadi sahabat Anda..
Memang, susah dan senang pernah Anda lalui bersamanya..
Bahkan sering setiap detik yang Anda lewati, dia selalu ada di dekat Anda..
Anda dan dia tentu mempunyai kepribadian yang berbeda..
Namun, saya yakin setiap manusia yang diciptakan Tuhan punya sisi kebaikan, keburukan, dan hati nurani..
Anda adalah orang yang punya banyak mimpi dan mempunyai semangat hidup yang tinggi..
Sedangkan, sahabat Anda adalah orang yang juga punya banyak mimpi, namun kurang mempunyai semangat hidup dan cenderung pasrah..

Sahabat Anda punya kekurangan, mungkin dalam sikap, sifat, dan watak..
Anda juga pasti memilikinya..
Sewajarnya manusia lah yaaa..

*sigh*

Dan..
Apa yang akan Anda lakukan ketika berada dalam situasi ini ?

1. Anda akan meningkatkan semangat hidupnya dan terus mengingatkan tentang mimpi-mimpi yang ingin diraihnya ?
Jawab : Anda sudah pernah mencoba pilihan ini, dan ternyata GAGAL ! Lalu ? ;)

2. Anda mencoba berbicara di waktu yang tepat, suasana yang tepat, dan kembali memacu semangatnya ?
Jawab : Anda berhasil membuatnya menangis, membuatnya tersadar, dan berharap esok dia akan merubah sikapnya.. Dan ternyata, juga GAGAL ! Ayo, cari cara lain.. :)

3. Anda memberikan berbagai pilihan cara agar dia berubah demi kebaikannya dan keluarganya ?
Jawab : Sahabat Anda setuju untuk memilih salah satu pilihan untuk melakukan perubahan di hidupnya.. Anda senang karena dia berani mengambil keputusan yang terbaik..
Namun, beberapa waktu kemudian, sahabat Anda mengganti pilihan itu dan tetap tidak melakukan perubahan.. WOALAAAAAHHH, GAGAL maning GAGAL maning, Son Son !!!

4. Anda mulai jenuh dengan kondisi seperti ini, Anda mencoba memberi jarak antara Anda dan sahabat dengan bersikap seakan tidak peduli apapun tentangnya ?
Jawab : Sahabat Anda sepertinya mengerti bahwa saat itu Anda membatasi hubungan persahabatan ini, dan dia sadar bahwa ada sesuatu yang sebenarnya Anda harapkan dalam sikap "tidak peduli" Anda..

5. Ketika hubungan persahabatan Anda mulai membaik (walau sahabat Anda tidak melakukan perubahan apapun = sama sekali tidak ada perubahan = NIHIL), Anda tetap bersikap baik dan tetap menunjukkan rasa peduli (lagi) ? *hummmmfffff*
Jawab : Bisa ngeramal gak apa yang terjadi, adakah perubahan ? ya, TETAP TIDAK jawabannya !

Capek gak sih ? Nyerah gak sih ?
(Kalau ada yang jawab belum nyerah, pastinya saya salut banget, ajarin donk saya harus pakai cara apa lagi ?)
Hmmmmmm yayaya..
Kelihatannya sepele ya, "ngapain sih dipikirin ? orang dia bukan siapa-siapa ? orang dia baru kenal saya beberapa waktu ini ? orang keluarganya aja gak mikirin ?"
Naaahhhhh, justru ituuuu, justru itu..
Justru itu saya merasa ini beban berat buat saya, berrrraaaattt sekali..
Kenapa ? Karena saya adalah satu-satunya orang yang tau tentang hal ini..
Keluarganya masak gak mau tau ? Bukannya gak mau tau, cuma si sahabat ini emang gak mau ngasih tau keluarganya dan selalu menutupi segalanya tentang hal ini..
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA, racun mana racun ??? Mati ! Mati ! Mati ! (hahahhahahahhaha, putus asa deh gue)

Jadi, intinya..
Kenapa cerita ini saya beri judul "Maaf, Saya Menyerah, Saya Bukan Lagi Sahabat (Anda)" ????
Yak, benar sekali !
Saya merasa saya gagal menjadi sahabatnya dan saya menyerah..
Maaf, saya bukan lagi sahabat Anda..
Saya tidak pantas membimbing Anda dan memberi Anda cara berjalan menuju kebaikan dalam hidup Anda..
Jika, saya salah.. Silahkan, Anda hina saya sepuasnya..
Saya memang bukan sahabat yang baik karena saya meninggalkan Anda tanpa perubahan baik apapun, saya terima.. :)
Harapan saya yang tertinggal hanya "Kelak Anda akan menemukan seorang lain lebih baik dari saya dan mampu merubahmu, demi hidupmu"..

Maaf, saya egois..
Saya lebih memilih tidak peduli dengan hidup Anda lagi..
Ini semua saya lakukan karena saya ingin hidup tanpa beban masalah ini..
Beban ini, masalah ini, benar-benar membuat saya terjatuh, hanya karena saya peduli dengan kebaikan hidup Anda..
Maaf, Maaf, Maaf..
:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar