Selasa, 25 Desember 2012

Pikiran atau Perasaan



Saya juga gak tau apa yang saya rasakan saat ini….. does anyone ever feel it?
Sedih, marah, kecewa, campur aduk..
Tapi saya bukan menyalahkan orang lain, rasa ini lebih untuk diri saya yang tidak bisa tegas memilih, *ehem* belum bisa..

Seharusnya saya bisa melakukan apa saja yang bisa membuat saya bahagia..
Saya gak ngerti kenapa saya terus menerus membiarkan diri saya peduli..
Peduli terhadap orang lain yang tidak bisa saya harapkan..

Dihadapkan dengan beberapa pilihan yang membuat pikiran dan perasaan saya carut marut..
(Dalam pikiran saya) Saya bisa lebih egois dari saya yang sekarang dan saya mungkin akan menemukan tujuan saya..
Namun, dalam perasaan saya, saya tidak setega itu untuk melakukan sesuatu hanya demi kebahagiaan saya..

Dan sekali lagi, di sini saya kembali harus memilih…..pikiran atau perasaan ? God bless me.

Titik Terindah


Suatu titik, di mana kamu akan merasakan sebuah kebahagiaan karena apa yang selama ini kamu harapkan tentang seseorang, kini dia milikmu..
Tidak ada harapan yang berlebihan sejak perpisahan tiga tahun yang lalu..
Kami menjalani hari-hari dengan apa adanya..
Bersanding dengan orang yang kami cintai..
Dengan sabarnya menghadapi kenyataan hidup yang tidak sesuai harapan, tidaklah mudah..
Dalam perjalanan ini, kami belajar memahami, kami belajar memaafkan..
Dengan alasan ‘cinta’ kami tetap bertahan, sampai akhirnya kami menyerah dan kami sadari..
Orang yang kami cintai mungkin tidak ditakdirkan untuk hidup bersama kami selamanya..
Kami percaya, akan ada orang yang lebih baik yang nantinya bahagia bersama mereka..
 
Tiga tahun, bukan waktu yang singkat..
Waktu yang cukup lama sampai akhirnya kami bertemu kembali..
Rengga Yudha Prawira datang kembali di hidupku..
Senyuman yang selama ini hanya bisa ku ingat dalam kenangan, sekarang selalu hadir di setiap hariku..
Dulu, dia bukan kekasihku..
Dia adalah lelaki yang bagiku istimewa, hehe..
Kini, dia bukan hanya sebagai lelaki yang istimewa, dia lebih dari istimewa..
Sosok yang sangat mengerti dan menerima segala keadaanku..
Sosok yang selama ini hanya ada dalam sebuah mimpi..
Malam 7 November 2012 adalah malam terindahku..
Di malam itu, aku miliknya..
 
Tuhan, kini aku mengerti..
Hasil dari sebuah kesabaran akan selalu indah pada waktunya..
Kau tidak pernah terlambat, Kau selalu tepat dalam jalanMu..
Terimakasih untuk semua proses yang Kau berikan dalam hidupku..
I belong to you, My Allah..

Selasa, 10 April 2012

Maaf, Saya Menyerah, Saya Bukan Lagi Sahabat (Anda)

Akhir-akhir ini, saya dibuat pusing dengan pikiran yang seharusnya tidak saya pikirkan (jika saya mau)..
Sebenernya, saya juga gak mau mikir ini, tapi entahlah..
Apa saya terlalu peduli ? Ahhh ~ Gak juga..

Apa sih arti sahabat ?
Apa hanya dia yang selalu ada untuk Anda dalam keadaan susah dan senang ?
Apa hanya dia yang selalu mengusap air mata Anda ketika Anda menangis ?
APa hanya dia yang selalu mengerti arti setiap kata yang Anda ucapkan ?
Saya rasa TIDAK !

Menurut saya..
Persahabatan itu baik dan benar, kalau setiap insan di dalamnya saling mendukung dan saling setia dalam keadaan apapun..
Kalau salah satunya "tidak saling", mungkin persahabatan itu tidak baik dan atau tidak benar pula..

Memang tidak ada teorinya tentang makna sebuah persahabatan, termasuk tata cara bersahabat..
Tidak ada buku panduan dan pedomannya, memang kan ?
Karena itu, hanya dengan hati persahabatan itu terasa tulus dan sempurna..
- Berbicara dengan hati
- Memberi solusi dengan hati
- Melakukan apapun juga dengan hati

Lalu bagaimana dengan kisah saya ini ~ (Saya = Anda)

Ketika Anda mempunyai seorang teman, bahkan telah menjadi sahabat Anda..
Memang, susah dan senang pernah Anda lalui bersamanya..
Bahkan sering setiap detik yang Anda lewati, dia selalu ada di dekat Anda..
Anda dan dia tentu mempunyai kepribadian yang berbeda..
Namun, saya yakin setiap manusia yang diciptakan Tuhan punya sisi kebaikan, keburukan, dan hati nurani..
Anda adalah orang yang punya banyak mimpi dan mempunyai semangat hidup yang tinggi..
Sedangkan, sahabat Anda adalah orang yang juga punya banyak mimpi, namun kurang mempunyai semangat hidup dan cenderung pasrah..

Sahabat Anda punya kekurangan, mungkin dalam sikap, sifat, dan watak..
Anda juga pasti memilikinya..
Sewajarnya manusia lah yaaa..

*sigh*

Dan..
Apa yang akan Anda lakukan ketika berada dalam situasi ini ?

1. Anda akan meningkatkan semangat hidupnya dan terus mengingatkan tentang mimpi-mimpi yang ingin diraihnya ?
Jawab : Anda sudah pernah mencoba pilihan ini, dan ternyata GAGAL ! Lalu ? ;)

2. Anda mencoba berbicara di waktu yang tepat, suasana yang tepat, dan kembali memacu semangatnya ?
Jawab : Anda berhasil membuatnya menangis, membuatnya tersadar, dan berharap esok dia akan merubah sikapnya.. Dan ternyata, juga GAGAL ! Ayo, cari cara lain.. :)

3. Anda memberikan berbagai pilihan cara agar dia berubah demi kebaikannya dan keluarganya ?
Jawab : Sahabat Anda setuju untuk memilih salah satu pilihan untuk melakukan perubahan di hidupnya.. Anda senang karena dia berani mengambil keputusan yang terbaik..
Namun, beberapa waktu kemudian, sahabat Anda mengganti pilihan itu dan tetap tidak melakukan perubahan.. WOALAAAAAHHH, GAGAL maning GAGAL maning, Son Son !!!

4. Anda mulai jenuh dengan kondisi seperti ini, Anda mencoba memberi jarak antara Anda dan sahabat dengan bersikap seakan tidak peduli apapun tentangnya ?
Jawab : Sahabat Anda sepertinya mengerti bahwa saat itu Anda membatasi hubungan persahabatan ini, dan dia sadar bahwa ada sesuatu yang sebenarnya Anda harapkan dalam sikap "tidak peduli" Anda..

5. Ketika hubungan persahabatan Anda mulai membaik (walau sahabat Anda tidak melakukan perubahan apapun = sama sekali tidak ada perubahan = NIHIL), Anda tetap bersikap baik dan tetap menunjukkan rasa peduli (lagi) ? *hummmmfffff*
Jawab : Bisa ngeramal gak apa yang terjadi, adakah perubahan ? ya, TETAP TIDAK jawabannya !

Capek gak sih ? Nyerah gak sih ?
(Kalau ada yang jawab belum nyerah, pastinya saya salut banget, ajarin donk saya harus pakai cara apa lagi ?)
Hmmmmmm yayaya..
Kelihatannya sepele ya, "ngapain sih dipikirin ? orang dia bukan siapa-siapa ? orang dia baru kenal saya beberapa waktu ini ? orang keluarganya aja gak mikirin ?"
Naaahhhhh, justru ituuuu, justru itu..
Justru itu saya merasa ini beban berat buat saya, berrrraaaattt sekali..
Kenapa ? Karena saya adalah satu-satunya orang yang tau tentang hal ini..
Keluarganya masak gak mau tau ? Bukannya gak mau tau, cuma si sahabat ini emang gak mau ngasih tau keluarganya dan selalu menutupi segalanya tentang hal ini..
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA, racun mana racun ??? Mati ! Mati ! Mati ! (hahahhahahahhaha, putus asa deh gue)

Jadi, intinya..
Kenapa cerita ini saya beri judul "Maaf, Saya Menyerah, Saya Bukan Lagi Sahabat (Anda)" ????
Yak, benar sekali !
Saya merasa saya gagal menjadi sahabatnya dan saya menyerah..
Maaf, saya bukan lagi sahabat Anda..
Saya tidak pantas membimbing Anda dan memberi Anda cara berjalan menuju kebaikan dalam hidup Anda..
Jika, saya salah.. Silahkan, Anda hina saya sepuasnya..
Saya memang bukan sahabat yang baik karena saya meninggalkan Anda tanpa perubahan baik apapun, saya terima.. :)
Harapan saya yang tertinggal hanya "Kelak Anda akan menemukan seorang lain lebih baik dari saya dan mampu merubahmu, demi hidupmu"..

Maaf, saya egois..
Saya lebih memilih tidak peduli dengan hidup Anda lagi..
Ini semua saya lakukan karena saya ingin hidup tanpa beban masalah ini..
Beban ini, masalah ini, benar-benar membuat saya terjatuh, hanya karena saya peduli dengan kebaikan hidup Anda..
Maaf, Maaf, Maaf..
:)

Selasa, 31 Januari 2012

Like a Stone

a stone could have hurt us..
but, it can't be blamed..
stone has no errors, forever..

whereas..

we are humans..
whatever we do could have been accidentally..
we definitely got the error..

but, we have a taste..
taste that can make us think, judge, and decide..
we can apologize and forgive people too..
why should be made difficult ?
it only takes awareness of the world..
we are not a stone, guys..
we are humans !
come on, open your heart..

Hitam dan Putih

Hai hitam, apakah kau pernah menghitung berapa banyak orang yang tidak menyukaimu ?
Hitam, apa kau sudah tanya pada mereka, apa salahmu sehingga mereka tidak menyukaimu ?
Hitam, aku tau kau tidak jahat..
Aku juga tau kau tidak bersalah..
Hitam, aku hanya berharap, suatu saat nanti tidak akan ada lagi rasa itu di dunia ini..
Karena ternyata, banyak juga orang yang tidak menyukaiku..
(-putih-)

Jumat, 06 Januari 2012

Kuatku untukmu Ayah

Ketika air mata ini terurai kembali, kau tau, Ayah, aku adalah anakmu yang kuat..
Maaf jika air mata ini hadir lagi, bukan aku lemah, aku hanya ingin sedikit melepaskan rasa kecewa..
Ayah, seandainya Ayah masih ada.. Apa semua ini akan terjadi ?
Aku tau tidak ada yang menginginkan ini semua terjadi, tapi apa dayaku setelah semua ini benar-benar terjadi..

Aku kecewa, aku ingin marah, tapi pada siapa ?
Aku tidak ingin menyalahkan siapa-siapa..
Aku sayang semuanya dan sampai kapanpun aku takkan memilih salah satu diantara mereka..

Seringkali, pikiran ini mengganggu hari-hariku..
Apa yang akan terjadi setelah ini ? Bahkan untuk membayangkan saja, aku belum sanggup..
Mungkin saat ini, aku benar-benar jatuh, dan aku benar-benar dilema..
Walaupun aku yakin, semua akan baik-baik saja..
Aku masih membutuhkanmu, Ayah.. Aku sangat membutuhkanmu saat ini..

Di sana, aku yakin kau melihatku..
Tapi aku takkan pernah tau tentang apa rasamu..
Aku takkan pernah tau tentang apa nasihatmu untukku saat ini..
Yang aku tau, di sana kau bahagia, di sana kau tenang..
Setidaknya, itu sudah membuatku tersenyum untukmu..

Ayah, banyak pikiran yang akhir-akhir ini menjadi bebanku..
Aku berpikir tentang masa depan keluarga ini..
Aku sering berpikir tentang hidup mama, hidup adik, dan hidupku selanjutnya..
Kau tau aku bukan anak yang lemah, kan, Ayah ?
Aku anakmu yang tegar dan aku pasti bisa menghadapi ini semua..

Aku hanya belum sanggup membayangkan apapun yang akan terjadi..
Saat ini, aku hanya bisa melanjutkan hidup dengan menjalani apa yang ada..
Dan aku pasrah atas kehendak Tuhan, tentang apapun yang akan terjadi..

Tuhan, kuatkan aku lagi..
Bimbinglah aku..
Aku berserah padaMu..

Dan Ayah, tetaplah tenang di sana..
Aku pasti bisa menghadapi ini semua, dan semua kuatku ini, hanya untukmu, Ayah..
Aku slalu merindukanmu..
Tenanglah di surga itu.. dan tersenyumlah, Ayahku.. :')